LANGKANYA SUMBER ENERGI FOSIL, TERUTAMA MINYAK BUMI, DAN MENINGKATNYA
MENINGKATNYA SEMANGAT UNTUK MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA SETIAP
BANGSA DI BUMI, MENYEBABKAN HAMPIR SEMUA NEGARA MENGKAJI ULANG KEBIJAKSANAAN
ENERGINYA UNTUK ABAD KE 21 INI YG SEMAKIN MENINGKAT .
ENERGI MERUPAKAN KEBUTUHAN MANUSIA YANG TIDAK PERNAH
MENGENAL SELESAI , SEPANJANG SEJARAH KEHIDUPAN MANUSIA
SEPANJANG ITU PULA KEBUTUHAN ENERGINYA
DAMPAK SERIUS AKIBAT DARI SUMBER ENERGI FOSIL TERSEBUT ADALAH 50%NYA ADALAH CO2
YANG BANYAK DI HASILKAN DARI PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL YAITU SEBESAR 80% YANG
MENYEBABKAN PERUSAK OZON, DAN DAMPAK LINGKUNGAN DI SEKITARNYA.
MATAHARI ADALAH SUMBER ENERGI UTAMA DI PERMUKAAN PLANET
INI, PEMANFAATAN SUMBER ENERGI INI SECARA LANGSUNG MAUPUN
TIDAK LANGSUNG, SEBENARNYA SUDAH DIKENAL UNTUK MENIMBA
ENERGI DARI MATAHARI YAITU DENGAN PEMANFAATAN SEL SURYA ATAU
SOLAR CELL SUDAH DAN DI KEMBANGKAN SAAT INI.
PEMANFAATAN SEL SURYA INI ADALAH EFESIENSINYA YANG REALATIF MASIH RENDAH
KETERGANTUNGANNYA TERHADAP IKLIM SANGAT BESAR SEBAGAI GAMBARAN DI
INDONESIA, SEBAGAI NEGARA YANG DI LEWATI GARIS EQUATOR, ENERGI MATAHARI
RATA-RATA DAPAT DI SERAP 4000WATT-JAM/M2/HARI, SEDANGKAN PADA DAERAH
SUBTROPIS MATAHARI YANG DAPAT DIMANFAATKAN DI LOKASI INI JUGA SANGAT
BERFARIASI SEBAGAI CONTOH PENYERAPAN ENERGI INI DI JEPANG SEKITAR
3000WATT-JAM/M2/HARI DENGAN PERBEDAAN MUSIM DINGIN DAN PANAS YANG
SANGAT BERPENGARUH BESAR.
KENYATAAN YANG LAIN ADALAH PENYUSUTAN INTENSITAS
MATAHARI DI PERMUKAAN BUMI CUKUP BESAR JIKA DI
BANDINGKAN DENGAN INTENSITAS MATAHARI SEBELUM
MEMASUKI ATSMOFER BUMI BAHWA KARAKTER ENERGI MATAHARI DI
ORBIT SINKRON BUMI (36000 KM) DI ATAS KATULISTIWA ADALAH
1360 W/M2 DAN MENYUSUT MENJADI 120 W/M2 DI PERMUKAAN BUMI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar