Powered By Blogger

Selasa, 27 November 2012

MELATI

MELATI  KAU TUNDUK LAYU, TAK URAI LAGI RONA WANGIMU NAN PUJA HATI NAN MEMIKAT KALBU.....
MELATI KAU JATUH SAYU, MENDERAI LAGI AIR MATAMU JATUH TERPANGKU, HEMBUS ANGIN BISU

KAU TEGAR DIBAYANG SURYA, MELALAI DISAMBUT MEGA, MENAWAN BAGAI KARTIKA YANG SEJATI TIADA MAYA....

TERDIAM DALAM GENGGAMANKU, DIRIKU TAK PERNAH BISA BERHENTI PERCAYA, 
TERMANGU DALAM PANGKUANKU, DIRIKU TAK PERNAH BISA BERHENTI SETIA PADAMU, PADAMU, PADAMU

Senin, 26 November 2012

KROMATOGRAFI


Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing-masing komponen. Alat yang digunakan terdiri atas kolom yang di dalamnya diisikan fasa stasioner (padatan atau cairan). Campuran ditambahkan ke kolom dari ujung satu dan campuran akan bergerak dengan bantuan pengemban yang cocok (fasa mobil). Pemisahan dicapai oleh perbedaan laju turun masing-masing komponen dalam kolom, yang ditentukan oleh kekuatan adsorpsi atau koefisien partisi antara fasa mobil dan fasa diam (stationer).
Komponen utama kromatografi adalah fasa stationer dan fasa mobil dan kromatografi dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada jenis fasa mobil dan mekanisme pemisahannya.

Beberapa contoh kromatografi yang sering digunakan di laboratorium diberikan di bawah ini.
A. Kromatografi Partisi
Prinsip kromatografi partisi dapat dijelaskan dengan hukum partisi yang dapat diterapkan pada sistem multikomponen yang dibahas di bagian sebelumnya. Dalam kromatografi partisi, ekstraksi terjadi berulang dalam satu kali proses. Dalam percobaan, zat terlarut didistribusikan antara fasa stationer dan fasa mobil. Fasa stationer dalam banyak kasus pelarut diadsorbsi pada adsorben dan fasa mobil adalah molekul pelarut yang mengisi ruang antar partikel yang ter adsorbsi.
Diagram skematik kromatografi
 
B. Kromatografi kertas
Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino dengan sukses besar. Karena asam amino memiliki sifat yang sangat mirip, dan asam-asam amino larut dalam air dan tidak mudah menguap (tidak mungkin didistilasi), pemisahan asam amino adalah masalah paling sukar yang dihadapi kimiawan di akhir abad 19 dan awal abad 20. Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan berita sangat baik bagi mereka.

C. Kromatografi gas
Umumnya, untuk kromatografi gas-padat, sejumlah kecil padatan inert misalnya karbon teraktivasi, alumina teraktivasi, silika gel atau saringan molekular diisikan ke dalam tabung logam gulung yang panjang (2-10 m) dan tipis. Fasa mobil adalah gas semacam hidrogen, nitrogen atau argon dan disebut gas pembawa. Pemisahan gas bertitik didih rendah seperti oksigen, karbon monoksida dan karbon dioksida dimungkinkan dengan teknik ini.
Dalam kasus kromatografi gas-cair, ester seperti ftalil dodesilsulfat yang diadsorbsi di permukaan alumina teraktivasi, silika gel atau penyaring molekular, digunakan sebagai fasa diam dan diisikan ke dalam kolom. Campuran senyawa yang mudah menguap dicampur dengan gas pembawa disuntikkan ke dalam kolom, dan setiap senyawa akan dipartisi antara fasa gas (mobil) dan fasa cair (diam) mengikuti hukum partisi. Senyawa yang kurang larut dalam fasa diam akan keluar lebih dahulu.



AWAL MULA PENENTUAN STRUKTUR

Sebelum dikenalkan teknik spektroskopi, yakni sampai paruh pertama abad 20, penentuan struktur senyawa organik didasarkan atas perbandingan dengan senyawa yang strukturnya telah diketahui. Bila semua sifat fisik dan kimia senyawa identik dengan senyawa yang telah dideskripsikan di literatur, dapat disimpulkan bahwa senyawa yang sedang dipelajari identik dengan snyawa yang strukturnya telah diketahui. Kriteria ini masih diadopsi hingga kini walaupun perbandingan yang dilakukan mungkin berbeda.

A. Uji titik leleh campuran
Dalam praktek, terdapat beberapa kerumitan. Titik leleh tidak selalu tajam, dan bahan cenderung meleleh dalam rentang suhu tertentu. Jadi, tidak mudah untuk menyatakan apakah dua titik leleh sama atau tidak. Namun, metoda dan teorinya sederhana dan jelas, dan telah digunakan sebagai sarana identifikasi selama beberapa tahun.

B. Penggunaan turunan padatan
Bila sampelnya berwujud cairan atau gas, metoda titik leleh campuran tidak dapat digunakan. Bila sampel gas atau cairan memiliki gugus fungsi yang reaktif, sampel ini dapat diubah menjadi padatan yang mungkin menghasilkan kristal yang indah. Aldehida dan keton, yang sangat penting dalam kimia organik, cenderung berupa cairan bila m assa molekulnya rendah. Dalam kasus semacam ini senyawa ini biasanya diubah menjadi turunannya yang padat yang lewbih mudah ditangani untuk penentuan struktur. Pereaksi yang dapat bereaksi dengan aldehida dan keton.

C. Perbandingan sifat fisik
Sifat fisik lain seperti titik didih, indeks bias, momen dipol, dan rotasi spesifik untuk senyawa yang optik aktif dapat memberikan onformasi yang bermanfaat. Data semacam ini dapat memberikan informasi pda sifat keseluruhan molekul. Kadang, sifat molekul keseluruhan dapat merupakan jumlah dari berbagai kontribusi bagian-bagian senyawa. Dalam kasus sperti ini, informasi pada bagian tertentu senyawa dapat diperoleh.
Momen dipol dua isomer khloronitrobenzen adalah 2,50 D dan 3,40 D. Karena momen ikatan telah diidentifikasi sebagai isomer para dan meta sebagaimana diperlihatkan pada Gambar,
Momen dipol turunan benzen tersubstitusi. Perbandingan antara nilai yang diamati dan yang dihitung jelas menunjukkan orientasi relatif substituennya.
 
D. Reaksi kualitatif
Penentuan struktur senyawa organik biasanya meliputi dua pendekatan. Sebaliknya, informasi struktur secara kasar didapat dengan penentuan massa molekul, analisis unsur, dsb. Demikian juga informasi jenis dan jumlah gugus fungsi juga harus didapatkan. Jadi, informasi tentang molekul secaraa keseluruhan dan substituennya didapatkan secara seiring.



SPEKTROSKOPI NMR


A.    Prinsip

Banyak inti (atau lebih tepat, inti dengan paling tidak jumlah proton atau neutronnya ganjil) dapat dianggap sebagai magnet kecil. Inti seperti proton (1H atau H-1) dan inti karbon-13 (13C atau C-13; kelimpahan alaminya sekitar 1%). Karbon -12 (12C), yang dijadikan standar penentuan massa, tidak bersifat magnet.

Bila sampel yang mengandung 1H atau 13C (bahkan semua senyawa organik) ditempatkan dalam medan magnet, akan timbul interaksi antara medan magnet luar tadi dengan magnet kecil (inti). Karena ada interaksi ini, magnet kecil akan terbagi atas dua tingkat energi (tingkat yang sedikit agak lebih stabil (+) dan keadaan yang kurang stabel (-)) yang energinya berbeda. Karena dunia inti adalah dunia mikroskopik, energi yang berkaitan dengan inti ini terkuantisasi, artinya tidak kontinyu.

Penemuan pergeseran kimia memberikan berbagai kemajuan dalam kimia. Sejak itu spektroskopi NMR telah menjadi alat yang paling efektif untuk menentukan struktur semua jenis senyawa. Pergeseran kimia dapat dianggap sebagai ciri bagian tertentu struktur. Misalnya, pergeseran kimia proton dalam gugus metil sekitar 1 ppm apappun struktur bagian lainnya. Lebih lanjut, seperti yang ditunjukkan di Gambar 13.6, dalam hal spektra 1H NMR, intensitas sinyal terintegrasi sebanding dengan jumlah inti yang relevan dengan sinyalnya. Hal ini akan sangat membantu dalam penentuan struktur senyawa organik.

 

 

B. Kopling Spin spin
Seperti yang sudah dipelajari tingkat energi inti (yakni, proton) terbelah menjadi keadaan berenergi tinggi dan rendah. Selain itu, tingkat-tingkat energi ini membelah lebih lanjut karena interaksi dengan inti tetangganya (inti-inti adalah magnet-magnet sangat kecil juga). Pembelahan ini sangat kecil tetapi akan memiliki akibat yang penting, yakni, pembelahannya tidak dipengaruhi oleh kekuatan medan magnet spektrometer. Pembelahannya hanya bergantung pada interaksi inti-inti.Bila spektrum 1H NMR etanol diukur dengan kondi si lebih baik (uakni resolusi lebih baik), sinyal CH3- dan CH2- tebelah menjadi multiplet (Gambar 13.6(b)). Pembelahan ini karena adanya kopling spin-spin antar proton. Spektra yang menunjukkan pembelahan kopling spin-spin ini disebut spektra resolusi tinggi. Sedang spektra yang tidak menunjukkan pembelahan ini disebut spektra resolusi rendah.

Presentasi PANDANGAN BARU TENTANG MATERI


A.    Deteksi interaksi lemah

Sejak 1920 an, telah dikenali material yang struktur dan sifatnya tidak dapat dijelaskan dari sudut pandang molekul. Di waktu itu, konsep ikatan hidrogen dengan berhasil telah digunakan untuk menjelaskan penggabungan parsial asam asetat dan air. Ikatan hidrogen tidak dapat dimasukkan dalam lingkup terori valensi yang diformulasikan oleh Kekulé. Walaupun ikatan hidrogen dalam kekuatannya hanya 1/10 ikatan kovalen normal, ikatan ini memungkinkan molekul terikat secara lemah satu sama lain. Dari sudut pandang ini, ikatan hidrogen dapat disebut suatu jenis ikatan kimia.

Konsep lain, gaya antarmolekul atau van der Waals dikenalkan untuk menjelaskan fakta molekul non polar semacam H2 mengkristal pada temperatur yang sangat rendah. Gaya dorong ikatan ion, yakni gaya Coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Gaya van der Waals berbanding terbalik dengan jarak pangkat enam, dan dengan demikian kekuatannya berbeda.
B.     Senyawa klatrat

Bila senyawa hidrokarbon alifatik seperti oktana C8H18 ditambahkan pada larutan urea H2NCONH2, batang-batang kristal yang cantik akan mengendap. Kristal ini terdiri atas urea dan oktana, tetapi perbandingannya tidak bilangan bulat. Lebih lanjut dengan pemanasan yang pelahan, kristalnya akan terdekomposisi menjadi urea dan oktana. Fakta-fakta ini mengindikasikan bahwa kedua komponen tidak terikat dengan ikatan kovalen atau ionik biasa.

Dalam senyawa seperti ini, ada interaksi lemah yang di luar lingkup ikatan kimia konvensional. Senyawa-senyawa seperti ini disebut dengan senyawa inklusi atau klatrat. Senyawa yang perannya mirip dengan urea dalam contoh tadi disebut inang atau tuan rumah , dan yang mirip perannya dengan oktana disebut tamu. Demikianlah cabang baru kimia, kimia tuan rumah tamu (host guest chemistry) muncul.

 
C.     Penemuan eter mahkota

Terbukti bahwa ide Pedersen ternyata benar, dan memang kation terjebak dalam rongga molekulnya. Dia mengusulkan nama senyawa ini eter mahkota karena bentuk molekulnya mirip mahkota, dan usulnya ini diterima masyarakat kimia dunia. Di tahun 1987, bersama dengan kimiawan Amerika lain Donald James Cram (1919-2001) dan kimiawan PerancisJean-Marie Lehn (1939-), Pedersen dianugerahi hadiah Nobel Kimia. 



 
D.    Kimia susunan molekular

Interaksi antara eter mahkota dan kation logam alkali disebut dengan interaksi lemah dari sudut pandang ikatan kimia konvensional. Terbukti kemudian bahwa interaksi seperti ini, yang ada tidak hanya dalam kristal tetapi juga dalam larutan, lebih umum dari yang diharapkan. Produk alam valinomisin, yang dietemukan dalam waktu yang sama, dapat juga digunakan untuk menangkap dan mentransport ion, dan lebih lanjut, membawa kation logam alkali kedalam makhluk hidup melalui membran. Senyawa dengan fungsi semacam itu disebut ionofor. Kemiripan struktur antara valinomisin, suatu produk alam, dan eter mahkota, produk sintetis, sangat nyata walaupun kedua senyawa ini berbeda asalnya.

Untuk malacak isyarat tersembunyi ini, kimia organik dan anorganik harus memainkan peran. Cabang baru sains yang tujuannya menyatukan kimia organik dan ilmu hayati ini disebut kimia bioorganik.

Baik kimia bioorganik maupun bioanorganik mencakup tidak hanya molekul konvensional tetapi juga semua jenis susunan yang terbentuk dengan interaksi lemah di antara berbagai spesi kimia (molekul dan ion, dsb). Mungkin dapat dikatakan bahwa kimia bioorganik dan bioanorganik secara khusus membahas susunan ini.

 
E.     Kimia supramolekul

Mungkin orang mengira bahwa supramolekul memiliki keteraturan yang lebih rendah dari molekul konvensioanl karena gaya yang mengikat partikel-partikel konstituen dalam supramolekul adalah interaksi lemah bukannya ikatan kimia yang kuat. Namun, ini justru kekeliruan. Interaksi lemah dalam supramolekul keselektifannya sangat tinggi, dan ini mirip dengan interaksi antara enzim dengan substratnya yang dapat diumpamakan dengan hubungan antara anak kunci dan lubangnya. Interaksi intermolekul ini mungkin sangat tinggi keteraturannya.

Di abad 21 ini diharapkan kimia molekular dan supramolekular akan berkembang secara paralel.. Kimia supramolekul akan menambah dalam tidak hanya pemahaman kita akan makhluk hidup tetapu juga riset kita dalam bidang kimia molekular. Juga harus diakui bahwa semua molekul pasti akan berinteraksi dengan molekul di sekitarnya. Molekul yang terisolasi hanya mungkin ada di ruang kosmik.

Presentasi Kesetimbangan dengan alam


A.    Efek “Skala besar” zat

Pertengahan abad 20 itulah kita menyadari bahwa kita telah kehilangan banyak akibat perkembangan industri kimia yang cepat dan ekstensif. Tetapi orang yang menyadari masalah ini masih sedikit. Lebih-lebih, tanggapan pemerintah dan masyarakat ilmiah tidak juga segera. Namun, untungnya dengan waktu orang menyadari bahwa ada masalah.

Di awal gerakan lingkungan, efek langsung seperti kerusakan lingkungan di dekat pabrik yang menjadi perhatian. Perlu beberapa waktu sebelum orang mengkritisi industrinya.

Indikasi awal dampak kerusakan lingkungan oleh produk tertentu bukan polusi di daerah industri atau perkotaan, tetapi kerusakan alam yang lebih luas yang diisukan oleh ekologis Amerika Rachel Carson (1907-1964). Ia mempublikasikan buku “Silent Spring” di tahun 1962 yang kemudian menjadi buku terlarus di berbagai negara. Buku ini dengan jelas memaparkan dampak penggunaan bahan kimia yang berlebihan di pertanian, khususnya bahan kimia yang mengandung khlorin.



Untuk memprediksi “efek skala besar” zuatu zat, pengetahuan yang didapatkan dari mempelajari kimia molekular sejumlah kecil zat tidak akan cukup. Sebelum memproduksi dan mendifusikan sejumlah besar zat, orang yang menggunakan dan kimiawan yang membuatnya harus tahu dan mempertimbangkan apa yang akan terjadi bila sejumlah besar zat itu dilepaskan ke lingkungan.

 
B.     Kimia lingkungan

Usaha-usaha untuk melindungi bumi dari kerusakan lebih lanjut melahirkan cabang kimia baru, yakni kimia lingkungan. Apa yang dapat kimia lakukan untuk memperbaiki lingkungan bergantung pada situasinya. Dalam isu kerusakan lapisan ozon, kimia memerankan peran menentukan dari awal. Kimiawanlah yang mendeteksi adanya masalah dan yang mengusulkan metoda untuk memecahkan masalah ini. Sudah sejak tahun 1974, kimiawan Amerika Sherwood Roland (1927-) memprediksikan kemungkinan destruksi lapisan ozon. Kebenarannya dibuktikan tahun 1985, dan isu ini kemudian berpindah dari kimia ke politik. Setelah banyak diskusi dan negosiasi, persetujuan final dicapai di skala dunia, dan diputuskan melarang penggunaan freon.

Peran kimia dalam isu energi juga sangat besar. Perlu segera dilakukan reduksi konsumsi bahan bakar fosil untuk menjaga lingkungan dan sumber daya alam. Kimia dapat menyumbangkan banyak hal untuk memecahkan isu energi dengan memproduksi sel surya yang efisien atau dengan mengembangkan kimia C1 yang bertujuan mengubah senyawa satu atom karbon seprti karbon dioksida menjadi bahan bakar, dsb.

SINTESIS BAHAN ANORGANIK INDUSTRI


Dikarenakan struktur senyawa anorganik biasanya lebih sederhana daripada senyawa organik, sintesis senyawa anorganik telah berkembang dengan cukup pesat dari awal kimia modern. Banyak pengusaha dan inventor secara ekstensif mengeksplorasi sintesis berbagai senyawa yang berguna. Dengan kata lain sintesis senyawa anorganik bermanfaat besar secara aktif dilakukan sebelum strukturnya atau mekanisme reaksinya diklarifikasi. Beberapa contoh khas diberikan di bawah ini.
A.   Natrium karbonat Na2CO3

Sepanjang sejarah industri kimia, persediaan natrium karbonat Na2CO3, soda, merupakan isu penting. Soda adalah bahan dasar penting bukan hanya untuk keperluan sehari-hari (seperti sabun) tetapi juga untuk produk industri yang lebih canggih (seperti gelas). Proses Leblanc dapat menghasilkan soda dengan kualitas lebih baik daripada metoda sebelumnya. Namun, proses ini menghasilkan sejumlah produk samping seperti asam sulfat, asam khlorida, kalsium khlorida, kalsium sulfida dan hidrogen sulfida. Satu abad setelah usulan proses Leblanc, inventor Belgia Ernest Solvay (1838-1922) mengusulkan proses Solvay (proses soda-amonia), yang lebih maju dari aspek kimia dan teknologi. Keuntungan terbesar proses Solvay adalah penggunaan reaktor tanur bukannya reaktor tangki. Air garam yang melarutkan amonia dituangkan dari puncak tanur dan karbondioksida ditiupkan keda lam tanur dari dasar sehingga produknya akan secara kontinyu diambil tanpa harus menghentikan reaksi. Sistem Solvay menurunkan ongkos secara signifikan, dan akibatnya menggantikan proses Leblanc.
B.     Asam Sulfat

Proses yang lebih praktis untuk menghasilkan asam sulfat dikenalkan yakni dengan cara memanaskan belerang dengan kalium nitrat KNO3. Awalnya pembakaran dilakukan di wadah gelas besar yang mengandung air. Asam sulfat yang terbentuk terlarut dalam air. Walaupun proses kedua (SO–>SO3) lambat dan endotermik, dalam proses ini oksida nitrogen nampaknya berfungsi sebagai katalis yang mempromosikan reaksi ini.

Dengan meningkatnya kebutuhan asam sulfat khususnya dengan berkembangnya proses Leblanc yang membutuhkan asam sulfat dalam kuantitas besar, alat baru, proses kamar timbal yang menggunakan ruangan yang dilapisi timbal sebagai ganti wadah gelas dikenalkan yang membuat produksi skala besar dimungkinkan. Produksi asam sulfat skala besar otomatis berarti pembuangan nitrogen oksida yang besar juga. Sedemikian besar sehingga pada waktu itupun bahaya ke lingkungannya tidak dapat diabaikan.

C.    Amonia dan asam nitrat


Nitrat (garam dari asam nitrat) sejak zaman dulu dibutuhkan banyak sebagai bahan baku serbuk mesiu. Namun, persediaannya terbatas, dan kalium nitrat yang ada secara alami adalah bahan baku utama yang tersedia. Di abad 19 ketika skala perang menjadi besar, kebutuhan nitrat menjadi membesar, dan kalium nitrat yang ada secara alami tidak dapat memenuhi permintaan. Selain itu, nitrat diperlukan sebagai bahan baku pupuk buatan. Di akhir pertengahan abad 19 kimiawan Jerman Justus von Liebig (1803-1873) membuktikan kefektifan dan pentingnya pupuk buatan. Masalah yang menghalangi pemakaian bear-besaran pupuk buatan adalah harganya yang tinggi, khususnya pupuk nitrogen.Proses modern untuk menghasilkan asam nitrat HNO3 adalah okidasi amonia di udara. Dalam proses ini, amonia dicampur dengan udara berlebih, dan campurannya dipanaskan sampai temperatur tinggi dengan katalis platina. Amonia akan diubah menjadi nitrogen oksida NO, yang kemudian dioksidasi lebih lanjut di udara menjadi nitrogen dioksida NO2. Nitrogen dioksida direaksikan dengan air menghasilkan asam nitrat. Metoda ini dikembangkan oleh Ostwald, kimiawan yang banyak memberikan kimia katalis, dan disebut proses Ostwald.

METODA PEMISAHAN STANDARD


Tidak ada cara unik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya. Satu-satunya cara adalah menggunakan perbedaan sifat kimia dan fisika masing-masing komponen. Titik kritisnya Anda dapat menggunakan perbedaan sifat yang sangat kecil.

A.    Filtrasi


Filtrasi, yakni proses penyingkiran padatan dari cairan, adalah metoda pemurnian cairan dan larutan yang paling mendasar. Filtrasi tidak hanya digunakan dalam skala kecil di laboratorium tetapi juga di skala besar di unit pemurnian air. Kertas saring dan saringan digunakan untuk menyingkirkan padatan dari cairan atau larutan. Dengan mengatur ukuran mesh, ukuran partikel yang disingkirkan dapat dipilih. Biasanya filtrasi alami yang digunakan. Misalnya, sampel yang akan disaring dituangkan ke corong yang di dasarnya ditaruh kertas saring. Fraksi cairan melewati kertas saring dan padatan yang tinggal di atas kertas saring. Bila sampel cairan terlalu kental, filtrasi dengan penghisapan digunakan. Alat khusus untuk mempercepat filtrasi dengan memvakumkan penampung filtrat juga digunakan.

B.     Adsorpsi


Untuk menyingkirkan partikel yang sangat sedikit menggunakan filtrasi sangat sulit hal ini disebabkan partikel semacam ini akan cenderung menyumbat penyaringnya. Dalam kasus semacam ini direkomendasikan penggunaan penyaring yang secara selektif mengadsorbsi sejumlah kecil pengotor. Bantuan penyaring apapun akan bisa digunakan bila saringannya berpori, hidrofob atau solvofob dan memiliki kisi yang kaku. Celit, keramik diatom dan tanah liat teraktivasi sering digunakan. Karbon teraktivasi memiliki luas permukaan yang besar dan dapat mengadsorbsi banyak senyawa organik dan sering digunakan untuk menyingkirkan zat yang berbau (dalam banyak kasus senyawa organik) dari udara atau air. Silika gel dapat mengadsorbsi air dan digunakan meluas sebagai desikan.

 

C.    Rekristalisasi


Rekristalisasi memiliki sejarah yang panjang seperti distilasi. Walaupun beberapa metoda yang lebih rumit telah dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian sebab kemudahannya (tidak perlu alat khusus) dan karena keefektifannya. Ke depannya rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan padatan. Walaupun rekristalisasi adalah metoda yang sangat sederhana, dalam praktek, bukan berarti mudah dilakukan. Saran-saran yang bermanfaat diberikan di bawah ini.
1.      Kelarutan material yang akan dimurnikan harus memiliki ketergantungan yang besar pada suhu. Misalnya, kebergantungan pada suhu NaCl hampir dapat diabaikan. Jadi pemurnian NaCl dengan rekristalisasi tidak dapat dilakukan.

2.      Kristal tidak harus mengendap dari larutan jenuh dengan pendinginan karena mungkin terbentuk super jenuh. Dalam kasus semacam ini penambahan kristal bibit, mungkin akan efektif. Bila tidak ada kristal bibit, menggaruk dinding mungkin akan berguna.

 

D.   Distilasi


Distilasi adalah seni memisahkan dan pemurnian dengan menggunakan perbedaan titik didih. Distilasi memiliki sejarah yang panjang dan asal distilasi dapat ditemukan di zaman kuno untuk mendapatkan ekstrak tumbuhan yang diperkirakan dapat merupakan sumber kehidupan. Teknik distilasi ditingkatkan ketika kondenser (pendingin) diperkenalkan. Gin dan whisky, dengan konsentrasi alkohol yang tinggi, didapatkan dengan teknik yang disempurnakan ini. Pemisahan campuran cairan menjadi komponen dicapai dengan distilasi fraksional. Prinsip distilasi fraksional dapat dijelaskan dengan menggunakan diagram titik didih-komposisi. Dalam gambar ini, kurva atas menggambarkan komposisi uap pada berbagai titik didih yang dinyatakan di ordinat, kurva bawahnya menyatakan komposisi cairan. Bila cairan dengan komposisi l2 dipanaskan, cairan akan mendidih pada b1. Komposisi uap yang ada dalam kesetimbangan dengan cairan pada suhu b1 adalah v1. Uap ini akan mengembun bila didinginkan pada bagian lebih atas di kolom distilasi , dan embunnya mengalir ke bawah kolom ke bagian yang lebih panas. Bagian ini akan mendidih lagi pada suhu b2 menghasilkan uap dengan komposisi v2. Uap ini akan mengembun menghasilkan cairan dengan komposisi l3.

HASIL PRESENTASI ANALISA UNSUR

ANALISA KUALITATIF

ANALISA YANG BERHUBUNGAN DENGAN IDENTIFIKASI SUATU ZAT ATAU CAMPURAN YANG TIDAK DIKETAHUI. ANALISA KUALITATIF DILAKUKAN DENGAN CARA :
1. UJI PENDAHULUAN
2. PEMERIKSAAN KATION
3. PEMERIKSAAN ANION
 
 
 
ANALISA KUANTITATIF
 
Suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui kadar suatu zat (Svehla, 1985). Analisakuantitatif berkaitan dengan penetapan beberapa banyak suatu zat tertentu yang terkandungdalam suatu sampel.
Tehnik analisa kuantitatif :
1. Pengukuran banyaknya pereaksi yang diperlukan untuk menyempurnakan suatu reaksi atau banyaknya hasil reaksi yang terbentuk
2. Pengukuran besarnya sifat listrik
3. Pengukuran sifat optis
4. Kombinasi antara a dan b atau a dan c
 
 Metode anaalisa kualitatif
1. Metode gravimeter
Penetapan kadar suatu unsur atau senyawa berdasarkan berattetapnya dengan carapenimbangan. Cara dilakukan dengan unsur atau senyawa yang diselidiki dan bahan yangmenyusunnyaBagian terbesar yang dilakukan metode gravimetri adalah perubahan unsurberat tetapnya.
2. Metode volumetri
Analisa kuantitatif yang dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah larutan baru yanglebih diketahui kadarnya. Dengan mengetahui jumlah larutan baru yang ditambahkan danreaksinya berjalan secara kuantitatif sehingga senyawa yang dianalisis dapat dihitungjumlahnya.
Kriteria yang harus dipenuhi :
1. Peka (Sensitif)
2. Akurat
3. Presisi
4. Selective
5. Praktis

HASIL PRESENTASI METODE SPEKTROSKOPIK-


Konsep kimia molekular, Dari kelahiran kimia modern sejak akhir abad 18 sampai akhir abad 20, kimia lebih berbasiskan pada molekul yang terdiri atas atom-atom dan ikatan ionik dan kovalen yang mengikat atom-atom tersebut. Struktur, sifat dan fungsi telah dijelaskan dari sudut pandang molekul.

Konsep lain, gaya antarmolekul atau van der Waals dikenalkan untuk menjelaskan fakta molekul non polar semacam H2 mengkristal pada temperatur yang sangat rendah. Gaya dorong ikatan ion, yakni gaya Coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.

Senyawa klatrat
Dalam senyawa seperti ini, ada interaksi lemah yang di luar lingkup ikatan kimia konvensional. Senyawa-senyawa seperti ini disebut dengan senyawa inklusi atau klatrat. Senyawa yang perannya mirip dengan urea dalam contoh tadi disebut inang atau tuan rumah , dan yang mirip perannya dengan oktana disebut tamu. Demikianlah cabang baru kimia, kimia tuan rumah tamu (host guest chemistry) pun muncul.

Penemuan eter mahkotaSekitar tahun 1967, kimiawan Amerika Charles J. Pedersen (1904-1989) mendapatkan eter siklik sebagai produk samping salah satu reaksi yang dia pelajari. Senyawa ini sukar larut dalam metanol, tetapi menjadi mudah larut bila ia menambahkan garam natrium dalam campurannya. Lebih lanjut, larutan dalam benzen eter ini dapat melarutkan kalium dikromat K2Cr2O7 dan menunjukkan warna ungu yang antik. 

PENGERTIAN LARUTAN


Larutan merupakan campuran yang homogen, yaitu campuran yang memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh bagian volumenya. Apa saja komponen dari larutan?  Suatu larutan mengandung dua komponen atau lebih yang disebut zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak. Pada contoh di atas, air merupakan pelarut sedangkan gula merupakan zat terlarut.

Meskipun larutan dapat mengandung banyak komponen, tetapi pada pembahasan materi ini dibatasi hanya larutan dengan dua macam komponen yaitu larutan biner. Komponen dari larutan biner yaitu zat terlarut dan pelarut yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Meskipun larutan dapat mengandung banyak komponen, tetapi pada pembahasan materi ini dibatasi hanya larutan dengan dua macam komponen yaitu larutan biner. Komponen dari larutan biner yaitu zat terlarut dan pelarut yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini
Zat terlarut
Pelarut
Contoh
Gas
Gas
Gas
Cair
Cair
Padat
Padat
Gas
Cair
Padat
Cair
Padat
Padat
Cair
Udara, semua campuran gas
Karbon dioksida dalam air
Hidrogen dalam platina
Alkohol dalam air
Raksa dalam tembaga
Perak dalam platina
Garam dalam air

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN

SUHU

Suhu mempengaruhi kelarutan suatu zat. Pada suhu tinggi partikel-partikel akan bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah. Akibatnya kontak antara zat terlarut dengan pelarut menjadi lebih sering dan efektif. Hal ini menyebabkan zat terlarut menjadi lebih mudah larut pada suhu tinggi.
Jika kelarutan zat padat bertambah dengan kenaikan suhu, maka kelarutan gas berkurang bila suhu dinaikkan, karena gas menguap dan meninggalkan pelarut. Ikan akan mati dalam air panas karena kelarutan oksigen berkurang. Minuman akan mengandung CO2 lebih banyak bila disimpan dalam lemari es dibandingkan di udara terbuka.
Pengadukan juga menentukan kelarutan zat terlarut. Semakin banyak jumlah pengadukan, maka zat terlarut umumnya menjadi lebih mudah larut.Luas permukaan sentuhan zat terlarut dapat di diperbesar melalui proses pengadukan atau penggerusan secara mekanis. Gula halus lebih mudah larut daripada gula pasir. Hal ini karena luas bidang sentuh gula halus lebih luas dari gula pasir, sehingga gula halus lebih mudah berinteraksi dengan air.

DAYA HANTAR LISTRIK

Air murni merupakan penghantar listrik yang buruk. Akan tetapi jika dalam air tersebut ditambahkan zat terlarut maka sifat daya hantarnya akan berubah sesua dengan jenis zat yang dilarutkan. Contoh, jika dalam air ditambahkan garam dapur, maka larutan ini akan dapat menghantarkan listrik dengan baik. Tetapi jika dalam air ditambahkan gula pasir, maka daya hantar listriknya tidak berbeda dengan air murni.

ELEKTROLIT KUAT DAN ELEKTROLIT LEMAH

Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan ini dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit lemah.
Dari hasil percobaan dibawah dapat disimpulkan Beberapa larutan elektrolit dapat mengahantarkan listrik dengan baik sehingga lampu menyala terang dan gas yang terbentuk relatif banyak (Gambar 8a). Larutan ini dinamakan elektrolit kuat, beberapa elektrolit yang lain dapat menghantarkan listrik tetapi kurang baik, sehingga lampu nyala, redup atau bahkan tidak menyala dan gas yang terbentuk relatif sedikit. (Gambar 8b). Dari uraian di atas kita dapat golongkan larutan elektrolit menjadi dua macam, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
10

ASAM DAN BASA BERSIFAT KOROSIF


ASAM DAN VASA BERSIFAT KOROSIF

Ada beberapa asam bereaksi sangat kuat pada beberapa logam, marmer dan berbagai bahan lain. Gambar 15 menunjukkan bagaimana logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II) klorida (FeCl2) dan gas hidrogen (H2). Sifat ini dapat menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam. Uji sederhana lain yang dapat membedakan asam dan basa adalah reaksi asam asetat dengan senyawa-senyawa yang mengandung ion karbonat (CO32-) membentuk gas karbon dioksida, kalsium asetat dan air. Sedangkan basa secara umum tidak bereaksi dengan logam, namun basa kuat juga bersifat korosif dan jika mengenai kulit akan mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.
20

ASAM, BASA DAN GARAM BERSIFAT ELEKTROLIT

Asam, basa dan garam bersifat elektrolit. Sesuai dengan konsep Arhenius, bila asam dan basa dilarutkan dalam air menghasilkan ion-ion, sehingga larutan asam dan basa tersebut dapat menghantarkan listrik. Demikian juga, bila garam dilarutkan dalam air menghasilkan ion-ion yang dapat menghantarkan listrik.

SIFAT ASAM, BASA DAN GARAM SEBAGAI INDIKATOR

Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Untuk mengidentifikasi sifat dari asam, basa dan garam dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami.
Secara sederhana, kertas lakmus dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat dari larutan asam, basa dan garam (larutan netral). Alat lain yang dapat digunakan untuk mengindikasi apakah larutan bersifat asam, basa atau netral adalah larutan indikator fenolftalein, metil merah dan metil jingga. Warna-warna kertas lakmus dan larutan indikator dalam larutan asam, larutan basa dan larutan yang bersifat netral yang ditunjukan pada tabel dibawah.

22

REAKSI PENETRALAN /PENGGARAMAN ASAM DAN BASA

Hanya basa yang dapat menetralkan pengaruh asam. Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi satu sama lain. Reaksi asam dan basa merupakan pusat kimiawi sistem kehidupan, lingkungan, dan proses-proses industri yang penting. Bila larutan asam  direaksikan dengan larutan basa, maka sebagian dari ion H3O+ asam akan bereaksi dengan sebagian ion OH- basa membentuk air.
Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Bila garam yang terbentuk itu mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk endapan.
Jadi reaksi asam dengan basa disebut juga penggaraman, karena:
24
Persamaan berikut menunjukkan apa yang terjadi pada semua ionion selama terjadi reaksi penetralan atau reaksi penggaraman.

NaCl adalah garam yang mudah larut dalam air. Jadi ion-ion Na+ dan Cl- tetap dalam larutan. Apabila larutan itu diuapkan akan di dapat kristal natrium klorida (NaCl). Untuk melihat proses pembentukan NaCl perhatikan Gambar 16 berikut.
26
26
27
Tujuan dari titrasi adalah menentukan konsentrasi larutan seperti HCl, menggunakan larutan NaOH yang konsentrasinya tidak diketahui.

Do you know SECANG???


Berikut beberapa kandungan zat dan fungsinya dari Tanaman Secang :

Saponin yaitu senyawa / zat berbusa atau berbuih disebabkan karena bergabungnya sapogenin non polar dan sisi rantai yang larut dalam air. Maka dari itu, Zat ini akan memnyebabkan rasa pahit pada Secang.

Minyak Astiri yaitu kelompok dari minyak nabati yang mempunyai wujud cairan kental pada suhu ruang, namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Aroma ini yang digunakan sebagai bahan analgesik dan stimulan untuk obat sakit perut.

Asam Tanin yaitu senyawa yang berfungsi untuk memperbaiki dinding usus yang rusak akibat asam atau bakteri. Zat ini terdiri dari zat felonik yang dapat bereaksi dengan protein dan membentuk senyawa kompleks. Kegunaan senyawa ini untuk menghentikan pendarahan. 

Brasillin (gugus senyawa : C6H14O5) merupakan senyawa yang berperan memberikan warna  merah pada batang secang, mempunyai sifat larut dalam air dan rasanya manis. Zat ini berguna sebagai anti inflamasi dan melindungi tubuh dari racun karna sifatnya sebagai antioksidan. 

Asam Galat (C6H2(OH)3COOH.H2O : 3,4,5 -trihidoksibenzoat) merupakan golongan asam fenolik, terbentuknya asam ini yaitu dengan pengubahan fenilalanin menjadi asam sinamat melalui proses deaminasi atau pelepasan amonia dari fenilalanin untuk membentuk asam sinamat. Asam ini berfungsi sebagai antioksidan primer yaitu antioksidan yang dapat beroksidasi dengan radikal lipida dan kemudian mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil. 

Senyawa Fenol (Asam Fenolik) merupakan Sumber antioksidan yang baik, aktioksidan sangat penting bagi tubuh untuk menangkal serangan radikal bebas . Radikal bebas yang trbentuk dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan sel dan berbagai penyakit yang seperti kanker, penyemitan pembuluh darah, jantung koroner, inflamasi, penuaan dini, dan lain sebagainya. 

Ganja oh Ganja


Nilai plus/minus tanaman ganja

Resiko over dosis, untuk kasus over dosis sendiri sampai saat ini sama sekali belum ada laporan atau temuan tentang orang yang mati karena over dosis akibat mengkonsumsi ganja, akan tetapi kalau dikonsumsi dalam jumlah besar tetap saja akan memiliki efek yang buruk bagi penggunanya.

Pengaruh terhadap memory, ganja bisa merusak ingatan bagi orang yang mengkonsumsinya dalam jangka pendek itupun jika hanya orang tersebut sedang menghisapnya/memakainya, THC kandungan aktif pada ganja sangat berbahaya,kandungan aktifnya berdampak negatif pada memory dan penggunaan dalam jangka panjang bukan tidak mungkin dapat merusak memory secara permanen,

Pengaruh terhadap sistem imun, orang yang menghisap ganja akan mmemiliki sistem imun yang  lebih rendah dari pada orang yang tidak memakainya, karena kandungan aktif pada tanaman ganja dapat menghambat aktifitas sel T, suatu organ dalam sel darah putih yang berfungsi menyuplai ke dan dari sel dalam tubuh. Sebagian berpendapat bahwa gangguan imunitas terjadi jika hanya pada paruh  ganja tersebut dihisap oleh orang tersebut tetapi tetap saja mengkonsumsi ganja bukan hal yang positif.

Pada jantung, riset dan bukti-bukti terbaru menyatakan bahwa penggunaan ganja dalam jangka panjang tidak terbukti mengakibatkan gangguan pada sistem kardiovaskular .

Senyawa-senyawa ganja yang memiliki nilai medis

Cannabidiol(CBD), selain THC  kandungan aktif dalam ganja, CBD juga merupakan senyawa yang sangat serius di teliti oleh para kimiawan,di temukan pertama kali pada tahun 1940,  mayoritas para ilmuwan berpendapat bahwa CBD mungkin saja menjadi satu-satunya Cannabinoid yang paling penting bahkan mereka menganggap senyawa ini  adalah senyawa medis terbaik yang dimiliki oleh tanaman ganja, hasil studi Antonio Zuardi yang di kutip dari The Brazilian journal of psychiatry pada tahun 2008  di temukan berbagai potensi medis pada senyawa ini seperti untuk mengobati parkinson,alzheimer,diabetes,rheumatoid, inflamasi mual dan kanker. Di tahun 2009 juga ilmuan dari israel dan italy mengemukakan hasil penelitiannya bahwa CBD juga memiliki sifat Anxiolytic (anti cemas) anti psikotik,anti epilepsi, neuroproteksi,vasorelaxant,(memperbesar pembuluh darah)anti pasmodic (meringankan keram otot) anti ischemic (memperlancar suplai darah) anti kanker,anti emetic (menghilangkan mual dan muntah) anti bakteri, anti diabetes,anti inflamantory (anti peradangan dan pembengkakan) dan merangsang pertumbuhan tulang, CBD juga di sebut The cinderella molekul, senyawa mungil yang tidak beracun,non-psikoaktif serta multi guna.

Cannabinol (CBN) senyawa ini adalah produk turunan dari THC di temukan pada tahun 1896 oleh para ilmuwan, senyawa ini di temukan dapat membantu proses tidur mengurangi rasa sakit maupun keram memperlambat gejala ALS (penyakit lou Ghrig)menambah nafsu makan dan menghentikan penyebaran residu obat-obat tertentu.

Cannabichromene (CBC), di temukan pada tahun 1966, senyawa ini banyak di temukan pada tanamn ganja yang baru panen, namun belum dilakukan banyak penelitian seperti CBD dan CBN, sebuah ringkasan jurnal-jurnal di tahun 2009 menyimpulkan bahwa senyawa ini berfungsi sebagai inflamantory,anti mikroba,analgesik,anti kanker dan merangsang pertumbuhan tulang, hasil riset terbaru di tahun 2011 senyawa ini juga dapat mempengaruhi ujung syaraf otonomdalam memodifikasi rasa sakit

Cannabigerol (CBG), sama halnya seperti CBC senyawa ini belum banyak di teliti oleh para peneliti. Di temukan pertama kali di tahun 1964, hasil analisa terbaru ekstraksi CBG-chemothype dapat di jadikan agen anti septik yang sempurna dan aman membunuh bakteri CBG juga mampu  mengobati gangguan syaraf otonom termasuk epilepsi.

Tetrahydrocannabivain , di temukan pada tahun 1970 menurut hasil riset para ilmuwan senyawa ini dapat di jadikan a gen antagonis bagi THC (dosis rendah THCV dapat menurunkan nafsu makan) atau sebaliknya (dosis tinggi bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan tulang, THCV juga mampu memmbuat anda mengalami fenomena “melayang” (lebih rendah dari THC).

Sebagai generasi penerus bangsa lebih baik kita menjauhi yang namanya ganja karena bagaimanapun untuk saat ini ganja adalah barang yang di cari-cari dan di buru oleh pihak yang berwajib, say no to drugs!!

Bayam sumber kekuatan popeye


Berikut adalah beberapa khasiat bayam bagi kesehatan

Melawan Sel Kanker

Sebuah penelitian menunjukan bahwa kandungan vitamin A dan C, serat, asam folat dan 13 flavonoid dalam bayam dapat menurunkan resiko kanker sebesar 34% terutama pada kanker payudara, kanker rahim, kanker prostat, kanker kulit dan kanker perut. Selain itu, zat folat dan vitamin A sangat bermanfaat bagi ibu hamil karena proses pembentukan paru- paru dan pembentukan sistem saraf pada janin akan berjalan dengan baik.

Kesehatan Jantung

Selain bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah, bayam yang kaya antioksidan sangat baik untuk mencegah terkumpulnya plak kolesterol pada saluran arteri yang mana resiko terkena penyakit jantung akan sangat tinggi jika sampai tersumbat. Bayam juga mengandung choline dan inositol yang membantu mencegah pengerasan pembuluh darah

Menjadikan Tulang Lebih Kuat

Kandungan Vitamin K dalam bayam dapat membantu penyerapan kalsium oleh tulang sehingga tulang menjadi lebih kuat, sehingga kelainan osteoporosis yang sering ditakuti oleh orang berusia lanjut dapat dicegah.

Mencegah Diabetes

Mengkonsumsi bayam secara rutin dapat membantu menstabilkan gula darah dan mencegah dari berfluktuasi terlalu banyak karena magnesium yang ditemukan dalam bayam dapat membantu mencegah komplikasi yang terjadi setelah diabetes.

Mencegah Anemia

Zat besi membantu meregenerasi atau memperbanyak sel darah merah dimana sel darah yang biasa disebut eritrosit tersebut berperan sebagai pembawa oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Bisa Beracun

Yang sangat perlu diperhatikan bahwa bayam harus segera dikonsumsi sesaat sudah diolah. Membiarkan sayur bayam terlalu lama setelah dihidangkan dapat menyebabkan zat besi dalam bayam berupa Fe2+ ( ferro) berinterkasi dengan oksigen (O2) sehingga kandungan Fe2+ dalam bayam akan teroksidasi menjadi Fe3+ ( ferri ). Meskipun sama- sama termasuk zat besi, ferri bersifat racun bagi tubuh .

Manfaat Mawar selain sebagai pemikat hati wanita



Selain indah dan semerbak baunya, ternyata mawar memiliki manfaat lain yang mungkin tidak kita duga. Berikut adalah beberapa manfaat bunga mawar dalam kehidupan.

Wangi Mawar sebagai parfum

Mawar tentunya memiliki kuntuman bunga yang terdapat sel-sel minyak didalamnya. Tak ubahnya pada tubuh manusia di mana sel-sel tersebut bekerja untuk mengalirkan darah dan sebagainya, begitupun adanya dengan sel-sel di dalam kuntum bunga,yang bekerja mengalirkan minyak bunga    ( flower oil ) yang harum baunya secara terus menerus dan tak pernah putus selama bunga itu belum layu. Minyak bunga ini mudah menguap, dan dihasilkanlah bau harum. Oleh karena itulah maka manusia,di masa lalu, memanfaatkan minyak bunga dari berbagai macam bunga untuk di jadikan minyak wangi.

Hampir semua kelompok tanaman mawar bisa digunakan untuk keperluan bahan baku parfum (yaitu dengan mengekstraksi minyak mawar) maupun untuk bahan baku obat, asalkan memenuhi syarat harus berbau wangi cukup kuat untuk bahan baku parfum.  Aroma harum dan zat terkandung di dalam mawar bisa mengurangi stress. Bahkan pengobatan ini sudah dilakukan oleh masyarakat Romawi kuno dan Yunani kuno, mawar menjadi pereda rasa cemas dan obat depresi.

Mawar menjaga kesehatan kulit

Hal ini dikarenakan di dalam mawar terdapat kandungan vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi kolagen yang berperan menjaga elastisitas dan kelembaban kulit. Sehingga dapat mencegah kerutan di kulit. Dalam bunga mawar juga terkandung asam lemak omega-3 dan omega-6 bisa bermanfaat untuk memperbaiki kerusakan kulit. Jika terkena efek kemerahan pada kulit karena pembesaran pembuluh kapiler, iritasi, ataupun luka bakar, bunga mawar bisa menyembuhkannya.

Mawar sebagai bahan baku obat

Di dalam bunga mawar tidak hanya terdapat vitamin C tetapi juga ada zat kimia lain yang terkandung didalamnya, antara lain tannin, geraniol, nerol, sitronelol, asam geranik, terpene, flavonoid, pektinm polyphenol, vanillin, karotenoid, stearopten, farnesol, eugenol, feniletilakohol, vitamin B, E, dan K.

Dengan banyaknya kandungan yang terdapat dalam bunga mawar, maka bunga mawar tersebut dapat dijadikan sebagai bahan baku obat, antara lain sebagai pengobatan aromaterapi, anti kejang, pengatur haid, menyembuhkan infeksi, menyembuhkan sekresi empedu, dan menurunkan panas badan. Selain itu, mawar dapat pula dijadikan sebagai antiseptic, pembunuh jamur candida albican penyebab keputihan, menambah daya tahan tubuh, mengobati gigitan serangga berbisa, dan juga sebagai anti acne (mencegah jerawat).

Mawar zat pewarna alami

Di dalam Bunga mawar terdapat Antosian, yang merupakan salah satu zat pewarna alami berwarna kemerah-merahan yang larut dalam air dan tersebar luas di dunia tumbuh-tumbuhan. Zat warna ini banyak diisolasi untuk digunakan dalam  beberapa bahan olahan, makanan maupun minuman. Pada kondisi asam, antosianin akan lebih stabil dibandingkan dengan pada kondisi basa atau netral.
Antosianin juga tergolong senyawa flavonoid yang memiliki fungsi sebagai antioksidan alami. Selain itu, antosianin mampu menghentikan reaksi radikal bebas dengan menyumbangkan hidrogen atau elektron pada radikal bebas dan menstabilkannya. Hal tersebut dikarenakan terdapatnya 2 cincin benzena yang dihubungkan dengan 3 atom C dan dirapatkan oleh 1 atom O sehingga terbentuk  cincin diantara 2 cincin benzena pada antosianin.